CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 07 November 2012

Kenapa biskuit berlubang?


        Lubang yang terdapat pada biskuit kering ternyata memiliki suatu alasan, bukan hanya sekedar hiasan atau untuk memudahkan proses manufaktur, seperti yang banyak orang perkirakan. Tanpa lubang-lubang ini, biskuit kering tidak akan terpanggang dengan benar. Lubang ini memungkinkan uap panas untuk keluar selama proses pemanggangan. Hal ini akan membuat biskuit tetap datar, dan tidak mengembang naik sehingga lubang ini membantu agar biskuit kering tetap garing dan renyah. Berbeda pada biskuit manis biasa, mereka tidak memiliki lubang agar biskuit sedikit mengembang dan membuatnya terasa empuk.



Ketika biskuit kering dibuat, adonan diratakan membentuk lembaran datar. Lembaran-lembaran ini kemudian berjalan di bawah mekanisme yang mengandung pin-pin untuk menempatkan lubang-lubang pada adonan. Posisi dan jumlah lubang bervariasi tergantung pada ukuran dan bentuk biskuit keringnya. Lubang juga ditempatkan sedemikian rupa sehingga jumlah lubah tidak terlalu banyak dan posisi lubang tidak terlalu berdekatan. Karena jika lubang terlalu dekat atau jumlahnya terlalu banyak, adonan biskuit kering tersebut akan sangat kering dan keras, karena terlalu banyak uap yang keluar. Sebaliknya, jika lubang terlalu jauh atau jumlahnya terlalu sedikit, adonan akan mengembang sedikit membentuk gelembung kecil di permukaan biskuit.

Sejarah Biskuit Kering (Cracker)

Kata biskuit berasal dari bahasa latin "bis coctus" yang berarti "dipanggang dua kali", yang menunjukkan bagaimana kebanyakan jenis biskuit dibuat. Biskuit kering pertama dibuat pada tahun 1792 oleh John Pearson di Newburyport, Massachusetts, Amerika Serikat. Pearson sedang mencoba untuk membuat jenis biskuit yang dapat bertahan lebih lama dan awet daripada biskuit biasa. Dia akhirnya mencampurkan tepung dan air, memanggangnya, dan menyebut penemuannya sebagai "Roti Pilot Pearson". Biskuit ini kemudian menjadi dikenal sebagai "kue kering" atau "biskuit laut". Jenis biskuit ini menjadi sangat populer di pelaut karena dapat disimpan dalam waktu yang sangat lama.

Nama "cracker" sendiri berasal dari ketika Yosia Bent tidak sengaja membakar adonan yang sekarang kita sebut cracker pada suatu hari di tahun 1801, juga di Massachusetts. Ketika dibakar, adonan tersebut membuat suara berderak (crackling), dan akhirnya menginspirasi nama cracker. Bent juga merupakan orang yang memelopori biskuit kering ini sebagai makanan ringan, bukan hanya untuk persediaan makanan para pelaut. Para pesaingnya kemudian mengikuti langkahnya ini. Untuk membuat biskuit kering menjadi populer sebagai makanan ringan, ia memperbaiki cita rasanya agar terasa lebih lezat. Dia kemudian bereksperimen sampai akhirnya ia menciptakan biskuit soda, yang kemudian menjadi cikal bakal biskuit asin dan pada umumnya dianggap lebih enak daripada Roti Pilot Pearson. Pada tahun 1810, bisnis Bent ini menjadi sangat sukses dan akhirnya usahanya diakuisisi oleh National Biscuit Company (Nabisco).

Referensi:
http://www.berbagaihal.com/2011/09/kenapa-pada-biskuit-terdapat-lubang.html

0 komentar:

Posting Komentar