Bunda
Hari demi hari, silih berganti.
Seiring dengan waktu, yang telah kulewati.
Tak kusangka, begitu cepatnya bunda pergi,
meninggalkan ku, dengan pedih di hati.
Jujur, aku belum siap kehilangan mu,
semua nasihat, dan kasih sayang mu.
Niatku untuk membanggakan mu, belum tersampaikan.
Kasih sayang mu, belum terbalaskan.
Bunda, maafkan semua kesalahan ku.
Ku kan tetap berusaha membanggakan mu.
Meskipun ragamu tak lagi bersama ku,
namun sosok dirimu tak pernah hilang di benak ku,
0 komentar:
Posting Komentar